GARUT, iNewsGarut.id - Viralnya video santri Pondok Pesantren Darul Arqam Garut yang study tour umroh ke Makkah ternyata harus melalui perjuangan.
Sejak kelas 1 Madrasah Aliyah (setara 1 SMA) para santri harus rela menyisihkan uangnya untuk menabung. Setelah 3 tahun menabung, mereka akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci untuk ibadah umroh yang menjadi program study tour.
Study tour umroh ke Makkah ini dilaksanakan pada 14 Februari hingga 24 Februari 2023, meski videonya baru viral.
Menurut pihak Ponpes, kegiatan ini bukan sekedar study tour. Melainkan sebuah hadiah untuk para santri karena telah menyelesaikan pendidikan selama 6 tahun di pondok pesantren yang terletak di Desa Ngamplangsari, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.
"Umroh ini adalah hadiah yang sangat baik di akhir mereka mondok selama enam tahun. Sebab umroh bagian dari ibadah. Hadisnya jelas bahwa dari satu umroh ke umroh lainnya untuk menghapus dosa," ungkap Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Pesantren Darul Arqam, Giri Fajar Wibawa saat dihubungi iNewsGarut.id, Selasa (18/4/2023).
Ia mengatakan program umroh ini sudah diterapkan sejak tahun 2016. Pihak pondok pesantren telah memberangkatkan santri untuk angkatan pertama umroh pada tahun 2021.
"Di angkatan pertama santri yang ikut tidak banyak. Totalnya dibawah tiga puluh orang. Karena saat itu masih pandemi dan kondisi sedang tidak bagus secara ekonomi," jelasnya.
Sementara umroh angkatan kedua yang beritanya sedang viral, diikuti sekitar 155 santri terdiri dari 80 santri putri dan 75 santri putra. Selain santri, ada panitia, pembimbing dan sebagian orang tua yang ikut menemani putra-putrinya.
"Jika ditotal ada sekitar 205 orang yang ikut di angkatan kedua ini. Di antaranya ada beberapa orang tua santri. Mereka antusias ingin menemani anaknya beribadah," paparnya.
Di balik suksesnya ibadah umroh tersebut, para santri akan diminta untuk menabung Rp1,7 juta per bulannya selama 3 tahun.
Bayaran bulanan tersebut sudah termasuk ke dalam fasilitas pesantren mencangkup biaya makan, kegiatan belajar, ekstra kurikuler dan laundry.
"Kami merupakan sekolah elit, tapi elit dari pelayanan dan kualitas pendidikan bukan dari biaya masuk atau bayaran per bulannya. Jadi program umroh ini merupakan komitmen pondok untuk para santri," kata Giri.
Enam bulan sebelum berangjat ke Tanah Suci, pihak pesantren juga melakukan persiapan yang tidak mudah. Mulai dari mengurus paspor, memastikan para santri telah divaksin lengkap dan melakukan pelatihan manasik haji/umrah yang sudah menjadi kurikulum pondok pesantren.
"Membuat paspor untuk para santri ini tidak mudah sebab kendalanya banyak yang belum memiliki KTP. Ada juga usianya yang belum genap 17 tahun. Maka enam bulan itu kami berusaha membereskan urusan paspor dan mengejar vaksin bagi santri yang belum lengkap vaksinnya," ungkapnya.
Selain beribadah umroh, Giri Fajar Wibawa menuturkan, awalnya pihak pesantren merencanakan pembagian raport dan wisuda para santri di Makkah.
Namun rencana tersebut diurungkan lantaran para santri sibuk mengurus pendaftaran masuk universitas.
"Rencana pembagian raport dan wisuda saat umroh kami batalkan mengingat mereka sedang disibukkan dengan mengurus pendaftaran kuliah. Tapi kami mengambil hikmahnya, ada yang bisa mereka lakukan selama umroh yakni dapat berdoa agar diterima di kampus yang mereka inginkan," ucapnya.
Viralnya umroh santri pondok pesantren Darul Arqam diharapkan menjadi inspirasi bagi pondok pesantren dan para santri yang lain.
"Saat ini pemerintah mendorong bagaimana caranya pondok pesantren bisa mandiri. Bahkan Gubernur Jawa Barat membuat program One Product One Pesantren agar pesantren dapat mandiri secara ekonomi. Dan Darul Arqam bisa membuktikan itu," tuturnya.
Terkait menabung selama 3 tahun demi bisa study tour umroh ke Makkah ini pun dibenarkan oleh Azril Ibrahim, selaku pengunggah video.
"Sebenarnya ini program dari sekolah, nabung dari kelas 7 sampai 12 hehe," tulis Azril Ibrahim dalam akun TikToknya.
Bisa beribadah umroh di usia muda bersama teman-teman satu angkatan sekolah menjadi kisah yang berkesan bagi santri asal Batam tersebut.
Apalagi momen ini menjadi penanda perpisahan setelah mengenyam pendidikan selama 6 tahun.
"Dari awal masuk pondok saya sudah tahu program ini dan menjadi kesepakatan antara orang tua serta pihak pesantren. Impian sekali bisa umroh di usia muda. Tentunya hal itu menjadi dorongan saya untuk istiqomah menimba ilmu di pesantren," tuturnya.
Selama di Makkah, banyak doa dipanjatkan Azril Ibrahim. Terutama mendoakan kedua orangtuanya serta cita-citanya untuk melanjutkan kuliah bisa terwujud.
"Saat ini saya sudah mendaftar di dua perguruan tinggi negeri di Bandung melalui jalur UTBK. Tinggal menunggu pengumuman. Untuk pilihan alternatif jika tidak lulus, saya sudah mendaftar di salah satu universitas swasta. Dan alhamdulillah sudah dinyatakan lulus," ucapnya.
Azril Ibrahim berharap, video umroh bersama teman-temannya yang kini tersebar dapat menjadi inspirasi anak muda untuk terus mengejar impiannya.
"Bagi siapapun khusunya anak muda yang ingin mendapatkan kesempatan beribadah ke tanah suci, semoga bisa terus istiqomah dan tidak putus berdoa kepada Allah SWT," pungkasnya.
Editor : Hikmatul Uyun