Berdasarkan pengakuan Dadang Buaya dan Yusup Suproni, penganiayaan yang berakhir dengan pembacokan itu terjadi karena mereka kesal telah dikata-katai korban saat sama-sama melintas di jalan raya.
"Ditegur sama korban jangan laju kencang-kencang. Kemudian saudara Yusup mengejar dan melakukan pemukulan terhadap dua orang korban tersebut. Melihat terjadi pemukulan, saudara Dadang datang menghampiri dan melakukan pembacokan menggunakan golok kecil, korban terluka di kepala dan tangan dengan luka cukup parah," ungkapnya.
Kedua korban dalam kasus ini adalah Opid alias Eyang dan Roni Darmawan. Mereka langsung dilarikan ke IGD RSU Pameungpeuk karena mengalami luka robek akibat dibacok senjata tajam.
Perbuatan Dadang Buaya yang terbilang sadis ini praktis menyita perhatian publik. Pasalnya, ia baru saja bebas usai menjalani masa hukuman karena nekat menyerang markas tentara dan kantor Polisi di wilayah Pameungpeuk pada pertengahan 2021.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta