GARUT, iNewsGarut.id – Kopi Cibatu asal Garut, Jawa Barat, berpeluang mengikuiti ajang Indonesia Coffee Festival (ICF) yang digelar 5-7 Mei 2023 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta.
Ada 34 origin kopi dari berbagai daerah di Nusantara pada ICF 2023, termasuk kopi Cibatu-Garut, Ciwidey, dan Pengalengan, yang mewakili Jawa Barat.
"Kami sangat senang bisa beraprtisipaji dia di ajang pameran terbesar di Indonesia yang menghubungkan ekosistemnya dari hulu hingga hilir,” ujar Dadan M Ramdan, petani kopi Cibatu, yang juga Ketua Pawon Kopi Salarea.
Kopi Cibatu ada di area Farmer Village, yang mana pengunjungnya disuguhkan dengan galeri tentang kopi. Para pengunjung bisa melihat bagaimana kopi dibudidayakan dan diproses. Pengunjung dapat sekaligus merasakan berbagai jenis kopi yang khas dari berbagai daerah yang dibawa oleh petani binaan PMO Kopi Nusantara dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, serta para petani finalis Cup of Excellence dari seluruh penjuru Nusantara.
Dadan mengatakan, petani kopi Cibatu bisa mengikuti ICF 2023 berkat fasilitasi dari PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dan PMO Kopi Nusantara. “Petani kopi Cibatu masuk dalam ekosistem PMO Kopi Nusantara dibawah binaaan Jamkrindo. Kami sangat mengapresiasi selama ini banyak membantu Jamkrindo dalam mengembangkan komoditas kopi di Garut, khususnya di Cibatu,” sebutnya.
Menurut Dadan, tampil di ICF merupakan pengalaman pertama sekaligus berharga karena bisa menambah pengalaman, ilmu dan jaringan. Pasar juga semakin terbuka. Pasalnya, bertemu dengan para petani kopi yang hebat-hebat dari berbagai daerah sepeti Aceh, Temanggung, Lampung, Ciwidey, Bali, dan lainnya, juga bisa terhubung ke sektor industrinya.
“Kami dari Cibatu datang bertiga, sangat luar biasa bisa pengalaman dan pelajaran selama tiga hari di penyelenggaraan ICF,” aku Rismanto, petani kopi Cibatu yang tergabung di Komunitas Pawon Kopi Salarea.
Rismanto bersama Yana, petani kopi Cibatu yang saat ini melakukan budidaya kopi di area demplot Bungarungkup, Desa Girimukti, Kecamatan Cibatu, yang dirintis Jamkrindo bersama Pawon Kopi Salarea dan Perhutani, mengaku sangat termotivasi untuk terus bersemangat menanam kopi setelah hadir di ICF.
"Saya ketemu petani kopi Gayo dari Aceh, dari Ciwidey, Pangalengan, Temanggung, Bondowoso, luar biasa usaha kopinya di sana. Saya masih pemula, belum ada apanya, harus banyak belajar lagi," ungkapnya.
Yana pun mengaku semakin terbuka melihat peluang dari bisnis komoditas kopi. Di ICF banyak ketemu perusahaan-perusahaan besar terkait industri kopi.
Editor : ii Solihin