GARUT, iNewsGarut.id – Ratusan pedagang bendera merah putih asal Kecamatan Leles, Garut, Jum'at (25/8), menggelar unjuk rasa. Mereka menuntut agar bandar besar hadir di lapangan menuntaskan permasalahan pedagang bendera online yang di anggap telah membuat pedagang bendera kaki lima merugi.
Dalam aksinya tersebut pedagang sempat melakukan pengrusakan terhadap salah satu rumah milik pengusaha bendera online. Mereka menuntut para bandar perajin bendera merah putih untuk menghapus sistem penjualan online dan menyamakan harga jual.
Lantaran mereka merasa pedagang online telah menghancurkan harga karena menjual di bawah harga pasaran, karena itulah mereka merasa di rugikan oleh pihak pedagang online. Rumah yang dirusak, melainkan milik pengusaha muda Terry Rahmat Saputra. Dimana, kekesalan para pedagang dipicu oleh video Terry saat mempromosikan produk benderanya di medsos.
Tetangga Terry yakni Dudu Sudjana (60) membenarkan adanya pengrusakan akibat dari amukan massa. Dimana Dudu mengatakan bahwa insiden tersebut dipicu oleh kerugian para pedagang bendera akibat penjualan online.
"Terry memang dikenal seorang pengusaha muda bendera sukses. Barangkali, mereka (pendemo.red) kesal hingga melempar batu dan bahkan pagar pun dirusak," Ujar Dudu.
Tim Advokasi pedagang bendera merah putih tradisional Kurnia Muhammad Ramdan mengatakan, bahwa semua disini menginginkan untuk memberantas predatory pricing yang dinilai merugikan para pedagang, serta tidak sesuai dengan UUD no 5 tahun 1999 terkait praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Saat ini, menurutnya, pedagang bendera ingin bandar besar atau yang tergolong bos besar agar menyamakan harga jual antara pedagang online dengan pedagang offline.
Editor : ii Solihin