Ia menambahkan, hal tadi juga melibatkan penyediaan infrastruktur untuk meningkatkan kualitas hidup warga.
"Insyaallah ke depannya memang Kabupaten Garut sudah memiliki cara pandang yang sama bahwa mewujudkan smart city itu harus dikerjakan bersama-sama seluruh perangkat daerah yang ada di Kabupaten Garut," ungkapnya.
Harya Widiputra menuturkan, pihaknya bertugas memberikan dukungan dalam penyusunan "masterplan smart city" dan memberikan pemahaman bahwa "smart city" melibatkan berbagai aspek selain teknologi informasi.
Teknologi informasi, kata dia, memiliki peran kunci dalam mempercepat pembangunan konsep smart city terutama dalam aspek pemberian layanan kepada masyarakat.
Menurut dia, dengan memanfaatkan teknologi informasi, pemberian layanan kepada masyarakat dapat dilakukan secara fleksibel.
"Pembangunan infrastruktur smart city tidak terbatas hanya pada penggelaran fiber optik ataupun penambahan hostpot tapi juga meliputi terbangunnya sarana-sarana ibadah, sarana-sarana pendidikan, sarana-sarana layanan kesehatan, sarana aktivitas sosial seperti ruang terbuka hijau, dan sarana transportasi serta berbagai sarana lainnya yang mendukung layanan kepada masyarakat," paparnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana "Smart City" Kabupaten Garut, menjelaskan tujuan dari pelaksanaan bimbingan teknis ini. Salah satunya adalah menciptakan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi pengembangan smart city di daerah.
Editor : ii Solihin