“Karena ketidakmampuan APBD masing-masing, termasuk kita juga hanya mampu seperti itu, artinya menkonversi apa yang mereka tinggalkan dan kita isi dengan yang baru,” kata Nurdin.
Lebih lanjut, untuk pengangkatan ASN dan PPPK, Pemerintah Kabupaten Garut mencanangkan akan mengajukan sebanyak 2.300 honorer. Di antaranya 1.400 untuk tenaga teknis, 600 untuk guru honorer, dan 300 untuk tenaga kesehatan dan CPNS.
“Kami telah mengusulkan, setelah selesainya pak bupati Rudy dan (digantikan) pak Pj, kita sepakat bahwa poinnya kita hanya di angka 2.300,” paparnya.
Di samping itu, Ketua FAGAR (Forum Aliansi Guru dan Karyawan), Adang Sukmana mengharapkan bahwa di tahun ini Garut sudah zero honorer.
“Saya berharap kepada pemerintah untuk selalu mendengarkan dan menuntaskan Zero honorer di tahun 2024,” ungkapnya dalam sambutan kegiatan Milad FAGAR di Gedung Pendopo Garut.
Adapun kuota yang telah ditentukan oleh Pemkab Garut yang hanya 2.300, Adang optimis apa yang menjadi impian honorer bisa terkabul di tanggal 15 Maret mendatang.
“Kemarin kami sudah diberikan kuota, tapi itu direvisi. Kami ingin direvisi pengajuannya itu untuk guru 2.000 dan untuk tendik itu 500, jumlahnya semuanya jadi 3.000lah, saya usulkan guru, tenaga kependidikan dan juga teknisi yang lainnya,” jelasnya saat ditemui usai kegiatan.
Editor : ii Solihin