Dengan penambahan porsi itu, Rudy berharap deviden yang akan diterima tiap tahun naik menjadi Rp3 miliar. “Sekarang (deviden) mungkin Rp3 miliar. Keuntungan itu masuk APBD,” ucapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun MNC Portal Indonesia melalui RTI Business, Bank BJB menggelar Right issue atau yang sering dikenal dengan sebutan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Right issue ini memiliki rasio 80 berbanding 1.153, dengan deskripsi setiap Rp1.153 saham lama perseroan, akan memperoleh 80 HMETD.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan Selasa (22/2/2022) lalu, jumlah saham baru yang akan diterbitkan mencapai 682.656.525 lembar saham, dengan nilai nominal saham baru Rp250. Right issue Bank BJB sendiri diperdagangkan pada 9-16 Maret 2022.
Harga pelaksanaan yang ditetapkan perseroan sebesar Rp1.355 per lembar saham. Dari aksi korporasi tersebut, Bank BJB akan memperoleh dana segar sebesar Rp924,9 miliar.
Pada perdagangan Rabu (9/3/2022), saham Bank BJB itu ditutup melemah 15 poin atau -1,08 persen dari hari sebelumnya. Harga saham Bank BJB pada Kamis pagi pukul 8.33 WIB, bertengger di Rp1.380 per lembar, sementara di Selasa sebelumnya Rp1.395 per saham.
Editor : ii Solihin