get app
inews
Aa Text
Read Next : Kebakaran Warung di Cisompet Garut, Satu Orang Alami Luka Bakar

Brigade Tani Sejahtera Jayasena Peringati Hari Gerakan Menanam Sejuta Pohon di Garut

Sabtu, 11 Januari 2025 | 06:44 WIB
header img
Pelaksanaan acara  Penanaman Pohon oleh Brigade Pangan Tani Sejahtera. Foto istimewa.

GARUT, iNewsGarut.id – Brigade Pangan Kabupaten Garut, melalui Brigade Pangan Tani Sejahtera Jayasena menggelar acara Penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Gerakan Menanam Sejuta Pohon, yang dilaksanakan Lapangan Bola Voli, Kampung Jayasena, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jum'at (10/1/2025).

Kegiatan ini dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bupati Garut bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM), dr. Maskut Farid.

Tak hanya itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa perwakilan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut.

Ia pun mengapresiasi pelaksanaan penanaman pohon yang diselenggarakan oleh Brigade Pangan Kabupaten Garut.

Sementara itu, Ketua Brigade Pangan Garut, Mulyono Khadafi, menyampaikan, dalam kesempatan ini ada sekitar 112 pohon yang ditanam, dengan berbagai bibit yang ditanam, mulai dari jengkol, petai, mahoni, ganitri, alba, hingga kopi.

Adapun target penanaman pohon di lokasi kali ini, kata Mulyono, sekitar 3000 pohon dengan luas lahan yang akan ditanam sekitar 9 hektare.

Ia mengungkapkan alasan dipilihnya Kecamatan Cikajang sebagai lokasi penanaman pohon, karena menurutnya daerah tersebut salah satu wilayah yang memiliki lahan konservasi cukup luas.

Selain itu, imbuh Mulyono, melalui penanaman ini juga pihaknya ingin mengkampanyekan agar semua pihak bisa memelihara dan peduli terhadap lahan konservasi yang ada di Kabupaten Garut, khususnya yang ada di Kecamatan Cikajang.

"Closing statement untuk masyarakat, tetap tidak berubah dulu, sekarang, masa yang akan datang, satu-satunya makhluk hidup yang mengeluarkan oksigen adalah pohon, tanamlah pohon walaupun besok akan kiamat. Karena sekali lagi, ketika pohon terakhir sudah tumbang, ketika tetes air terakhir sudah tidak ada, dan ketika ikan terakhir sudah mati. Kita manusia baru sadar, tidak ada artinya yang namanya uang," tandasnya.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut