Garut Rayakan Hari Jadi ke-212, Berikut Capaian Kota Berjuluk Swiss van Java
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/13/956eb_pj-bupati-garut-barnas-adjidin.jpg)
GARUT, iNewsGarut.id – Kabupaten Garut merayakan Hari Jadi ke-212 pada 16 Februari 2025. Lebih dari dua abad perjalanan, Garut tidak hanya menjadi wilayah administratif, tetapi juga simbol sejarah, budaya, dan keberlanjutan. Perayaan tahun ini menjadi momen refleksi atas pencapaian, tantangan, serta harapan menuju masa depan yang lebih gemilang.
Dijuluki "Swiss van Java," Garut memiliki kekayaan alam dan budaya yang menjadikannya daerah unggulan di Jawa Barat. Tiga sektor utama yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah ini adalah pariwisata, pertanian, dan kerajinan. Di balik itu Garut menyisakan persoalan, mulai dari kemiskinan ekstrem, stunting hingga daya beli yang turut memengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Garut.
Di sektor kepariwisataan, sebagai daerah yang dikelilingi pegunungan, pantai, situ dan sungai, menambah elok kota berjuluk Kota Intan ini. Dari puncak Gunung Papandayan, pesona Kawah Darajat, hingga eksotisme Situ Bagendit dan pantai-pantai tersembunyi di selatan Garut, sektor pariwisata terus berkembang. Pada tahun 2024, jumlah kunjungan wisatawan ke Garut mencapai 3,3 juta orang, melampaui target yang ditetapkan sebesar 3 juta kunjungan.
Sektor pertanian juga merupakan satu dari dua core business Kabupaten Garut. Sebagai salah satu sentra utama di Jawa Barat, selain menghasilkan padi, jagung, dan sayuran segar, buah-buahan khas seperti stroberi, jeruk garut, dan apel garut menjadi komoditas unggulan. Kabupaten Garut bahkan dinobatkan sebagai daerah dengan produksi jagung terbesar di Jawa Barat tahun 2024, menyumbang 60 persen dari total produksi dengan rata-rata 600.000 ton per tahun. Luas tanam jagung di Kabupaten Garut mencapai 68.000 hektar setiap tahunnya, dengan produktivitas rata-rata 7-8 ton per hektar
Tahun ini kondisi pertumbuhan jagung di Garut menjelang panen raya terutama pada Bulan Februari-Maret cukup bagus. Namun, ada beberapa wilayah yang mengalami keterlambatan panen.
"Diperkirakan pada bulan Februari hingga Maret akan terjadi keterlambatan panen jagung," ujar Kepala Bidang Sarana Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Ardhy Firdian, Rabu (5/2/2025).
Untuk mengatasi hal tersebut dan memastikan hasil panen maksimal, Dinas Pertanian telah mengambil langkah cepat, di antaranya dengan memfasilitasi petani dengan penyediaan benih untuk musim tanam, serta menyediakan pompa air untuk mendukung irigasi.
Dalam sektor ekonomi kreatif, Batik garutan, tenun khas, dan anyaman bambu menjadi kebanggaan lokal dengan daya saing di pasar nasional hingga internasional. Pemerintah Kabupaten Garut di bawah kepemimpinan Penjabat Bupati Barnas Adjidin terus mendorong penggunaan produk lokal, seperti mewajibkan ASN mengenakan batik garutan setiap hari Jumat dan penggunaan aksesori berbahan kulit garut setiap Rabu.
Di sisi lain, pemerintah Kabupaten Garut turut mendukung keberlangsungan batik garutan. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Garut, Ridwan Effendi, mengungkapkan bahwa Pemkab Garut terus membina dan mengembangkan perajin batik melalui pelatihan dan sertifikasi.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah penerbitan surat edaran yang mengharuskan penggunaan batik garutan setiap hari Jumat bagi pegawai pemerintah. Dengan kebijakan dimaksud, Pemkab Garut berharap bisa mendorong para pelaku usaha di sektor industri perajin batik bisa termotivasi untuk terus mengembangkan dan meningkatkan produksi batik garutan, selain menjaga eksistensinya.
"Termasuk juga di beberapa event-event tertentu, kami melaksanakan festival, kemudian juga kami melaksanakan beberapa kegiatan-kegiatan fashion show, untuk bisa menumbuhkembangkan, menjaga," jelas Ridwan.
Editor : ii Solihin