get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Rumah di Cikelet Kebakaran Diduga Akibat Korsleting Listrik, Kerugian Capai Rp 195 Juta

Garut Rayakan Hari Jadi ke-212, Berikut Capaian Kota Berjuluk Swiss van Java

Kamis, 13 Februari 2025 | 20:49 WIB
header img
Pj Bupati Garut Barnas Adjidin bersama istri saat menggendong seorang anak. Foto istimewa.

Sebagai warisan budaya, batik garutan tetap eksis di tengah arus globalisasi, dan pengrajin bisa terus berinovasi serta bersinergi dengan berbagai pihak. Upaya untuk meregenerasi pengrajin batik juga menjadi prioritas, agar warisan budaya ini tetap hidup dan berkembang di masa depan. 

"Harapan kami ke depan masyarakat Garut bisa lebih mencintai dan bangga untuk menggunakan batik garutan," tutup Ridwan.

Di tengah arus globalisasi, batik garutan tetap eksis berkat dedikasi para perajin lokal, salah satunya adalah Euis Sukaesih (67), seorang perajin batik asal Kampung Batik Paledang, Garut Kota. Meski usianya sudah lanjut, Euis tetap semangat untuk terus berkarya. Ia menjelaskan bahwa keterampilan membatiknya diwarisi dari neneknya sejak tahun 1974 dan terus diturunkan kepada anak cucunya.

Di tengah segala tantangan, batik garutan tetap bertahan, berinovasi, dan bersinar sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai.

Begitu pula dengan keberadaan Piazza Firenze Garut di awal 2025 juga diharapkan memperkuat industri kulit garut agar lebih dikenal luas, bahkan mampu bersaing di kancah global.

Pendiri Yayasan Poppy Dharsono juga Ketua Koperasi Artisan Kulit Indonesia, Poppy Dharsono, mengungkapkan, hadirnya Piazza Firenze Garut merupakan hasil kerja sama antara Yayasan Poppy Dharsono, Korem 062/Tarumanagara, hingga Group Spinindo Mitradaya.

Hadirnya Piazza Firenze Garut, lanjut Poppy, bertujuan untuk mengembangkan potensi industri kulit Garut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Poppy juga menerangkan kehadiran Piazza Firenze juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk kulit garut dan membuat Garut sebagai pusat industri kulit nasional dan global, mengembangkan pariwisata berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, hingga mewujudkan kembali Swiss Van Java seperti sebutan artis kenamaan dunia yakni Charlie Chaplin.

"Piazza Firenze merupakan langkah awal menuju visi besar kami menjadikan Garut sebagai Toscananya Indonesia, pusat industri kulit dan ecotourism city kami fokus pada pengembangan industri kulit berkualitas tinggi, mendukung ekonomi lokal, dan menciptakan lapangan kerja," tutur Poppy.

Terkait Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pun tidak luput dari perhatian Pemkab Garut. Pj Bupati Garut menekankan pentingnya "naik kelas" bagi UMKM, yang mencakup berbagai aspek seperti peningkatan kualitas produk, perizinan, dan inovasi rasa.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut