Sebanyak 50 Pasangan di Garut Antusias Ikuti Sidang Isbat Nikah Terpadu

"Peserta pada kegiatan ini berjumlah 50 pasangan, berarti kurang lebih 100, ditambah dengan para pendamping. Terdiri dari satu pasang laki-laki dan perempuan ditambah saksi setiap pasangan," ucap Yayan.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Garut, Natsir Alwi, menyebutkan bahwa layanan administrasi kependudukan dalam sidang isbat ini sudah berjalan selama tiga tahun, sesuai dengan perjanjian kerja sama antara Pemkab Garut dengan Pengadilan Agama dan Kementerian Agama. Dalam program ini, Disdukcapil bertugas menerbitkan KTP dengan status menikah, akta kelahiran anak, dan Kartu Identitas Anak (KIA).
"Ini bagian dari upaya memastikan bahwa warga Kabupaten Garut mendapatkan perlindungan administrasi kependudukan," katanya.
Ia berharap, ke depannya semua masyarakat atau warga negara yang pernikahannya belum tercatat, bisa tercatat naik di Pengadilan Agama, Kementerian Agama, maupun Disdukcapil.
Salah satu pasangan sidang isbat asal Kecamatan Garut Kota, Adnan Abdul (21) dan sang istri Reita Putri (21), sudah menikah sejak tahun 2022 lalu. Reita menyambut bahagia pelaksanaan sidang isbat nikah ini, karena dinilai mempermudah para pasangan yang telah menikah namun belum tercatat di KUA untuk memiliki surat nikah.
Adnan menambahkan bahwa dengan adanya pengesahan ini, ia dan istrinya bisa segera mengurus dokumen kependudukan seperti Kartu Keluarga dan akta kelahiran anak.
Editor : ii Solihin