get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemkab Garut Terapkan Konsep “Eco Office” Untuk Dukung Pengelolaan Sampah

Pemerintah Garut Berkomitmen Cegah Pernikahan Dini Lewat Workshop STOP KABUR

Kamis, 13 Maret 2025 | 12:20 WIB
header img
Pelaksanaan Workshop Strategi Optimalisasi Pencegahan Anak di Bawah Umur (STOP KABUR). Foto istimewa.

GARUT, iNewsGarut.id – Dalam upaya memperkuat perlindungan terhadap anak dan remaja, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut menyelenggarakan Workshop Strategi Optimalisasi Pencegahan Anak di Bawah Umur (STOP KABUR). Acara ini berlangsung di Aula Universitas Garut (Uniga), Jalan Raya Samarang, Garut, pada Rabu (12/3/2025).

Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta sinergi antar pemangku kepentingan dalam melindungi anak-anak dari berbagai ancaman, seperti pernikahan dini dan kekerasan seksual.

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, dalam sambutannya menegaskan bahwa anak-anak merupakan aset bangsa yang harus dijaga dan dilindungi. Ia menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam mencegah berbagai permasalahan yang dihadapi anak-anak di bawah umur.

"Anak-anak adalah generasi penerus yang harus kita jaga bersama. Kita memiliki tanggung jawab besar dalam melindungi mereka dari berbagai ancaman yang dapat merusak masa depan mereka. Melalui workshop ini, kita berharap dapat merumuskan strategi yang lebih efektif dan terintegrasi dalam mencegah permasalahan anak di bawah umur," ujar Bupati Garut.

Sementara Rektor Universitas Garut, Irfan Nabhani, turut hadir dan memberikan pandangannya terkait pentingnya pencegahan pernikahan dini serta kekerasan seksual terhadap anak dan remaja. Menurutnya, fenomena ini merupakan ancaman nyata yang dapat menghambat perkembangan generasi muda.

"Pernikahan dini dan kekerasan seksual merupakan permasalahan yang sangat serius. Jika tidak ditangani dengan baik, hal ini dapat berdampak buruk bagi masa depan anak-anak kita. Kami berharap workshop ini bisa menjadi wadah untuk mencari solusi konkret guna melindungi anak-anak dan remaja dari ancaman tersebut," kata Irfan Nabhani.

Di tempat yang sama, Kepala DPPKBPPPA Kabupaten Garut, Yayan Waryana, mengajak seluruh peserta workshop untuk lebih memahami serta meningkatkan kesadaran akan bahaya pernikahan dini dan kekerasan seksual, terutama yang terjadi pada anak di bawah umur.

"Kami ingin memastikan bahwa seluruh peserta yang hadir dapat memahami dengan baik dampak negatif dari pernikahan dini dan kekerasan seksual. Kesadaran masyarakat sangat penting dalam mencegah terjadinya kasus-kasus tersebut," ujar Yayan.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung berbagai program dan kebijakan yang berorientasi pada perlindungan anak serta memastikan setiap anak dan remaja mendapatkan hak-haknya secara optimal.

Workshop ini menghadirkan berbagai narasumber dari akademisi, praktisi perlindungan anak, serta perwakilan dari pemerintah daerah. Beberapa strategi yang dibahas dalam workshop ini meliputi:

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut