Serap Aspirasi Warga Leuwigoong, Soroti SPMB dan Usulan Pemekaran Desa

GARUT, iNewsGarut.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut dari Komisi IV Fraksi Demokrat, Putri Tantia, melaksanakan kegiatan reses masa sidang III tahun 2025 di Kecamatan Leuwigoong, Garut, Jawa Barat. Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk menjalin komunikasi langsung dengan masyarakat serta menyerap berbagai persoalan dan harapan warga di daerah pemilihannya.
Dalam pertemuan yang digelar pada Senin, 7 Juli 2025 tersebut, Putri menyampaikan bahwa reses kali ini diagendakan selama tiga hari penuh. Selama masa reses ini, berbagai aspirasi masyarakat berhasil dihimpun, terutama terkait isu-isu krusial di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, serta tata kelola pemerintahan desa.
"Alhamdulillah hari ini kita bisa bersilaturahmi dan mendengarkan langsung keluhan serta masukan dari masyarakat. Banyak hal yang disampaikan, terutama mengenai kondisi infrastruktur yang memerlukan perbaikan, pelayanan publik, serta persoalan di sektor pendidikan," ungkap Putri Tantia.
Salah satu sorotan utama dalam dialog tersebut adalah keluhan masyarakat terkait pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) atau SPMB (Seleksi Penerimaan Murid Baru) yang saat ini sedang berlangsung. Menurut Putri, banyak warga yang menyampaikan keluhannya karena anak-anak mereka belum berhasil diterima di sekolah tujuan, terutama akibat keterbatasan kuota pada jalur domisili dan afirmasi.
"Keluhan masyarakat cukup banyak terhadap sistem PPDB saat ini. Beberapa orang tua merasa kesulitan karena anaknya tidak lolos melalui jalur domisili. Padahal, mereka berada di zona yang sangat dekat dengan sekolah tujuan. Selain itu, jalur afirmasi seperti penerima KIP atau PIP juga belum sepenuhnya mengakomodasi kebutuhan warga miskin secara menyeluruh," jelasnya.
Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut juga dibahas soal kondisi sarana pendidikan, di antaranya SDN 1 Leuwigoong yang dilaporkan mengalami kerusakan fisik cukup berat. Masyarakat meminta agar ada perhatian dari pemerintah daerah untuk segera melakukan perbaikan fasilitas pendidikan demi menunjang proses belajar mengajar yang aman dan nyaman.
Editor : ii Solihin