GARUT, iNews.id – Pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 Lanjutan akan dilaksanakan mulai tanggal 1 hingga 30 Juni 2022. Untuk suksesnya sensus ini, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Garut menurunkan 484 petugas, yang sebelumnya sudah dilatih selama 4 hari.
"Tujuannya agar mereka bisa melakukan pendataan secara paripurna, kami kan kegiatan sensus penduduk lanjutan artinya mendata lebih rinci, kalau yang sebelumnya kan hanya jumlah penduduk, total, kelompok umur, lalu jenis kelamin, kalau sekarang nanti bagaimana pendidikannya, kesehatannya, bagaimana dia pekerjaannya dan seterusnya dan kesehatan juga itu paling penting terutama dikaitkan dengan tadi disampaikan bahwa di bulan Juni juga ada pendataan stunting," papar Kepala BPS Kabupaten Garut, Dody Gunawan, di sela acara Sosialisasi Sensus Penduduk 2020 Lanjutan, di Ruang Rapat Setda Garut, Jalan Pembangungan, Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa (31/5/2022).
Kegiatan sosialisasi ini turut diikuti oleh perwakilan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut.
Lanjut Dody menuturkan, untuk mensukseskan Sensus Penduduk 2020 Lanjutan ini, pihaknya sudah melaksanakan sosialiasi bahkan ke tingkat RT/RW.
Selain itu, petugas yang nantinya akan terjun ke tengah-tengah masyarakat sudah dilengkapi atribut, mulai dari rompi sampai nametag (kartu nama) dari BPS Garut.
"Itu kurang lebih maksimal satu jam lah itu dibutuhkan waktu untuk mendata secara rinci satu rumah tangga, apalagi semakin banyak anggota rumah tangganya, anggota keluarganya, semakin lama (pendataannya). Tapi insyaallah semua bisa kita laksanakan, yang penting tadi seperti disampaikan petugas BPS itu pakai atribut resmi mulai dari rompi, tasnya, sampai name tag nya, sampai Alat Pelindung Diri (APD) nya sudah kita lengkapi," tuturnya.
Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) 1 Bidang Pemkesra Setda Garut, Suherman mengatakan, Pemkab Garut mendukung dan berterima kasih dengan adanya program Sensus Penduduk lanjutan ini.
"Ini adalah merupakan salah satu program yang sangat-sangat tepat, apalagi Garut sekarang untuk merencanakan anggaran (tahun) 2023. Oleh karena itu, mudah-mudahan para petugas nanti saya titipkan betul-betul melaksanakan bukan hanya sekedar ada di rumah, tetapi harus terjun di lapangan kemudian meminta data yang baik," jelasnya.
Kemudian, ia juga menegaskan, agar petugas yang terjun langsung ke masyarakat, untuk senantiasa mengenakan atribut yang telah disediakan oleh BPS Garut. Hal ini dilakukan guna menghindari oknum yang meminta data ke masyarakat dan memanipulasi hasil data tersebut.
"Saya titip kepada petugas tentu aksesoris yang sudah diberikan dari BPS semacam jaket segala macam itu tidak boleh lepas, supaya jangan sampai ada image orang yang misalkan meminta data padahal mereka misalkan manipulatif, tapi kalau ini kan pakai surat tugas ada jaket ada segala macam," tegas Suherman.
Terakhir, Suherman berharap melalui program ini bisa mendapatkan validasi data yang lebih akurat. Sehingga ia mengimbau kepada masyarakat untuk menerima petugas sensus dan memberikan data se-valid mungkin.
"Karena itu akan dijadikan sebagai pijakan untuk perencanaan terutama pelaksana pembangunan, baik terutama dalam sektor pendidikan, kesehatan, termasuk juga dalam sektor-sektor yang lain," tandasnya.
Editor : ii Solihin