GARUT, iNewsGarut.id – Bupati Garut Rudy Gunawan tegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut dalam membangun konsep "smart city".
Hal itu disampaikan Bupati Garut dalam sambutannya pada penutupan Bimbingan Teknis Tahap IV Penyusunan "Masterplan Smart City" dan "Quick Win" Program Unggulan Kabupaten Garut Tahun 2023, di Ballroom Kassiti Fave Hotel, Jalan Raya Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa (10/10/2023).
Hal tadi juga selaras dengan arahan dari pemerintah pusat yang mengindikasikan pentingnya efektivitas dalam penyelenggaraan pemerintahan.
"Dari pemerintah pusat bahwa daerah-daerah di Indonesia itu harus mempunyai komitmen membangun smart city dalam rangka memberikan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan," ujarnya.
Menurut Bupati Garut, melalui konsep smart city ini dapat juga mengefektifkan segala hal, salah satunya yaitu mengenai Indikator Kinerja Utama (IKU).
Tenaga Ahli Smart City Kemenkominfo RI, Harya Widiputra, menekankan bahwa konsep smart city tidak semata-mata berkaitan dengan teknologi informasi.
Menurutnya, smart city merupakan suatu kawasan yang dapat mengelola sumber daya secara efisien dan efektif, serta untuk menyelesaikan berbagai tantangan dengan solusi inovatif, terintegrasi, dan berkelanjutan.
Ia menambahkan, hal tadi juga melibatkan penyediaan infrastruktur untuk meningkatkan kualitas hidup warga.
"Insyaallah ke depannya memang Kabupaten Garut sudah memiliki cara pandang yang sama bahwa mewujudkan smart city itu harus dikerjakan bersama-sama seluruh perangkat daerah yang ada di Kabupaten Garut," ungkapnya.
Harya Widiputra menuturkan, pihaknya bertugas memberikan dukungan dalam penyusunan "masterplan smart city" dan memberikan pemahaman bahwa "smart city" melibatkan berbagai aspek selain teknologi informasi.
Teknologi informasi, kata dia, memiliki peran kunci dalam mempercepat pembangunan konsep smart city terutama dalam aspek pemberian layanan kepada masyarakat.
Menurut dia, dengan memanfaatkan teknologi informasi, pemberian layanan kepada masyarakat dapat dilakukan secara fleksibel.
"Pembangunan infrastruktur smart city tidak terbatas hanya pada penggelaran fiber optik ataupun penambahan hostpot tapi juga meliputi terbangunnya sarana-sarana ibadah, sarana-sarana pendidikan, sarana-sarana layanan kesehatan, sarana aktivitas sosial seperti ruang terbuka hijau, dan sarana transportasi serta berbagai sarana lainnya yang mendukung layanan kepada masyarakat," paparnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana "Smart City" Kabupaten Garut, menjelaskan tujuan dari pelaksanaan bimbingan teknis ini. Salah satunya adalah menciptakan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi pengembangan smart city di daerah.
Selain itu, tambah Didit, bimtek ini juga bertujuan untuk menyediakan landasan materi dan implementasi praktis rencana pengembangan daerah berdasarkan konsep smart city.
"Menjamin terakomodasinya dokumen perencanaan smart city dalam sasaran pembangunan pada RPJMD," katanya.
Bimtek ini juga bertujuan menyelaraskan program kegiatan smart city dengan program kegiatan perangkat daerah yang tertuang dalam rencana strategis perangkat daerah sebagai turunan dari RPJMD, mendorong proses pengembangan smart city yang efektif, efisien, inklusif, dan partisipatif.
Acara penutupan yang ditandai dengan Penandatanganan Komitmen Kepala Daerah, Dewan Smart City, Tim Pelaksana, OPD, dan pihak terkait semakin mengukuhkan komitmen dalam mewujudkan visi "smart city", yakni untuk meningkatkan kualitas hidup dan pelayanan kepada masyarakat.
Semua elemen daerah yang terlibat dalam upaya ini menegaskan bahwa pembangunan konsep smart city adalah tugas bersama.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait
