Perpaduan Religius dan Budaya Lokal Warnai Maulid Nabi 1447 H di Limbangan Garut

Hendrik Prima
Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di Limbangan Garut. Foto iNewsGarut.id/Hendrik Prima.

Salah satu peserta tabligh akbar, Roni Abdul Rojak, santri asal Desa Mekarsari Kecamatan Selaawi, mengaku terkesan dengan acara yang berlangsung penuh makna tersebut. Menurutnya, peringatan Maulid Nabi bukan sekadar ritual seremonial, tetapi menjadi momentum syukur atas kelahiran Rasulullah SAW.

“Bagi saya, Maulid Nabi adalah bentuk rasa syukur kita atas lahirnya Nabi Muhammad SAW yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Acara ini juga mempererat silaturahmi antarwarga sekaligus menjaga persatuan,” kata Roni.

Ia juga menilai prosesi pencucian bendera Merah Putih sangat berkesan karena menegaskan bahwa kecintaan kepada agama dan tanah air dapat berjalan seiring. “Sebagai santri saya bangga, ini bukti bahwa cinta Rasulullah SAW dan cinta tanah air adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan,” tambahnya.

Kegiatan tabligh akbar ini bukan hanya sekadar memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menjadi sarana memperkuat silaturahmi. Ribuan masyarakat dari berbagai latar belakang berkumpul dalam suasana kebersamaan, membangun persaudaraan, dan meneguhkan semangat persatuan bangsa.

Dengan menggabungkan nilai-nilai keagamaan, budaya, dan nasionalisme, peringatan Maulid Nabi 1447 H di Limbangan Garut diharapkan mampu menjadi pengingat bagi umat Islam untuk terus menjaga akhlak, memperkuat iman, sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air.

Editor : ii Solihin

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network