"Kami hanya memfasilitasi saja, itu semua keinginan mereka dan tolong ingat bahwa mereka itu mayoritas miskin bukan orang mampu. Tentunya mereka harus betul-betul adanya disamping edukasi tentang hal tersebut juga ada pembinaan pimpinan," ungkap Munir.
Di tempat yang sama, Mila Melianti, selaku Bendahara Umum Almagari, ia menjelaskan, dalam kegiatan deklarasi tersebut ia mewakili dari Almagari (Aliansi Masyarakat Anti Radikalisme dan Intoleransi), pihaknya mengucapkan banyak terima kasih kepada Ketua MUI dan Bakesbangpol Kabupaten Garut, yang dimana telah memberikan penyadaran terhadap masyarakat yang menjadi korban dari pembai'atan untuk berdirinya NII.
Adanya pemberian pemahaman ideologi 4 pilar kebangsaan, imbuh Mila, hal itu sebagai langkah-langkah pemerintah dalam penanggulangan krisis ideologi yang terjadi di Garut Selatan.
"Langkah-langkah tersebut didorong oleh elemen organisasi Almagari yang ikut serta dalam peran penanganan paham yang menyesatkan, memeras keringat rakyat dengan dampak sesat dengan ada pemahaman intoleran, dengan memecah belah bangsa, yang tujuannya untuk mendirikan NII. Paham-paham itu mimpi di siang bolong, walaupun demikian, kita harus menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia," paparnya.
Diakhir kata ia menyatakan, Almagari hadir di tengah-tengah rakyat sebagai bentuk tanggung jawab terhadap persatuan dan kesatuan demi kerukunan bangsa Indonesia. Walaupun berbeda-beda suku, agama, ras, tetap satu bangsa Indonesia.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait