get app
inews
Aa Text
Read Next : 6 Desa di Garut Ini Punya Pemandangan Alam Indah, Wajib Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup

Pasca Diretas, Kejari Garut Didorong Tingkatkan Keamanan Data

Jum'at, 05 Agustus 2022 | 12:54 WIB
header img
Tampilan beranda website resmi Kejaksaan Negeri Garut yang telah kembali normal Jumat (5/8/2022) pagi. Pada Rabu (3/8/2022) lalu, situs Kejari Garut ini diretas hacker opposite.68890.bytes.

"Serangan (peretas) bisa terjadi dari unsur-unsur tersebut," ujar Pratama Prasadha, seperti dilansir dari Sindonews. 

Langkah pertama yang dilakukan peretas untuk membobol sebuah sistem adalah melakukan scanning. Ia menyebut banyak tools yang bisa digunakan dan diakses secara gratis untuk meretas. 

Setelah itu, lanjutnya, peretas bisa mengetahui celah mana yang terbuka dari sistem tersebut lalu mencoba untuk masuk. Ada banyak metode yang digunakan untuk masuk ke dalam sistem. 

"Misalnya yang paling umum adalah memasang malware ke sistem target, agar bisa membuat backdoor sehingga peretas bisa keluar masuk sistem tanpa ketahuan. Ketika masuk, biasanya yang dicari pertama itu user admin agar bisa mendapatkan akses ke manapun," jelas Pratama. Menurut Pratama tujuan dari aktivitas peretasan bermacam-kaca. Ada yang ingin mencuri data, mengubah, atau merusaknya. 

"Motifnya pun juga ada karena uang hingga politik," katanya. 

Tetapi yang pasti, sambung Pratama, aktivitas peretasan tidak sesimpel itu. Sebab, sebuah sistem yang coba diserang tentu juga memiliki pertahanan siber. 

Meski Pratama mengakui tidak ada satu sistem pun yang 100 persen aman. "Sebagai upaya pencegahan standar, yang harus dilakukan adalah memperkuat sistem," ucapnya. 

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut