"Kebanyakan masyarakat itu tau "oh Garut itu hebat, Garut itu potensinya banyak, tambangnya ada, pertanian nya ada, kemudian juga lautnya kaya dan sebagainya," Pasti bisa bilang begitu. Kenapa? karena memang ciri masyarakat transisi itu ya itu biasanya tahunya sedikit tapi yang besar-besarnya, salah satu ciri yang lain yaitu tidak memahami bagaimana untuk mengelola potensi yang ada," jelasnya.
Maka dari itu, Wabup Garut berpesan agar mahasiswa bisa memberikan pembekalan kepada masyarakat terkait bagaimana cara mengelola potensi-potensi yang ada.
"Jadi saya yakin, kita sudah belajar 3 tahun, kita dibekali dengan ilmu manajemen, kita dibekali dengan prinsip-prinsip manajemen yang harus dipahami oleh semua orang, kita berikan bagaimana kita me-manage tempat wisata, bagaimana kita me-manage pertanian yang ada di masyarakat kita," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) STIE YA, Deni Rustandi menyebut pihaknya menurunkan 14 dosen pembimbing lapangan dengan 5 asisten dosen lapangan dalam pelaksanaan KKN-PPM Tematik tahun ini.
Ia mengatakan pelaksanaan KKN-PPM kali ini bertepatan dengan momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI). Sehingga ia berharap para peserta mampu mengisi gerbang kemerdakaan yang dulu dicanangkan oleh para pendiri negara dan para pendiri bangsa Indonesia.
Editor : ii Solihin