"Kami memilih bertahan dan tinggal di hotel sekitar bandara. Setelah tiga hari keberangkatan dari Garut, yakni pada Senin, barulah kami mengetahui bahwa sebenarnya pihak travel WT itu belum mengurus administrasi para jemaah seperti bisa, tiket, hingga hotel di Mekkah dan Madinah," kata Ustadz Encep Awaludin Wahab.
Ia menyebut, jumlah uang yang telah dibayarkan jemaah Majelis Taklim At Taufik ke pihak travel WT mencapai Rp702,5 juta. Jumlah tersebut merupakan keseluruhan dari biaya mulai akomodasi, hotel, visa, hingga perjalanan ke Turki.
"Per orang membayar Rp37,5 juta, namun kenyataannya keberangkatan kami sama sekali tidak diurus. Untuk berangkat, kami dimintai lagi uang Rp4 juta dengan peruntukan membayar visa," ucapnya.
Sebagian besar dari jemaah, kata dia, merasa keberatan karena telah melakukan pembayaran ke rekening travel WT tersebut. Hingga pada akhirnya, seluruh dari mereka dapat berangkat ke Tanah Suci melalui tiga gelombang keberangkatan berbeda.
"Pada tiga gelombang keberangkatan ini pun tidak semua menggunakan jasa travel WT, melainkan menggunakan bantuan dari travel lain yaitu JTRAVEL. Ketika tiba di Tanah Suci, kabar tak mengenakan kembali kami dengar, bahwa akomodasi hotel juga tak dibayar oleh travel WT ini," ungkapnya.
Editor : ii Solihin