Selain itu, dengan konsep ILP ini, pelayanan kesehatan khususnya di Posyandu dilakukan untuk seluruh siklus, bukan hanya untuk ibu hamil dan balita, akan tetapi bisa juga melayani anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia, sehingga semua siklus hidup memperoleh layanan dan akses kesehatan.
Budi juga menegaskan bahwa sektor kesehatan sangat penting untuk bangsa dan negara Indonesia, terutama di tahun 2030 sampai 2035, karena tahun tersebut merupakan masa terjadinya puncak demografi dari bangsa Indonesia.
"Karena pada saat bonus demografi terjadi, ini adalah satu-satunya kesempatan suatu negara pindah dari negara berpenghasilan menengah ke negara berpenghasilan tinggi, dari middle income country menjadi high income country," tegasnya.
Guna mendukung bonus demografi tersebut, imbuhnya, perlu ditunjang oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat dan kuat, agar bonus demografi bisa dimanfaatkan secara optimal.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Maria Endang Sumiwi, menuturkan, launching ILP ini adalah bagian dari transformasi pelayanan kesehatan primer yang sedang dilaksanakan oleh Kemenkes RI.
Transformasi melalui ILP ini berfokus pada tiga hal, yaitu penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan, serta mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun, termasuk untuk memperkuat promosi dan pencegahan melalui skrining penyakit agar sebelum sakit sudah bisa dideteksi. Selain itu, memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi dan pemantauan melalui dashboard situasi kesehatan per desa.
Editor : ii Solihin