"Ya kami juga tidak ingin diadu domba dengan masyarakat yang beraudensi kemarin dengan warga putra daerah disini, jangan juga seolah-olah kami mengadu domba mereka. Nah nantilah hari senin rapat komisi,"ujarnya.
Wildan menegaskan, tindak lanjut terkait dengan proses pembangunan pabrik ini nanti di rapat komisi dengan mengundang para SKPD.
"Rapat komisi nanti akan membahas tindak lanjut proses pembangunan pabrik ini selanjutnya, karena diaturan juga katanya diperbolehkan 10 persen dari total yang akan dibangun, proses selanjutnya seperti apa Kita akan rapat komisi hari Senin nanti,"tandasnya.
Sementara salah satu masyarakat Cibatu, Cecep Kurniawan menuturkan, sangat mendukung berdirinya pabrik. Namun, kata Dia, pihak perusahaan juga harus lebih peka terhadap apa yang menjadi keinginan masyarakat baik itu warga di dua Desa maupun warga di 9 Desa yang ada di Kecamatan Cibatu.
"Intinya sila kelima Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dalam hal ini masyarakat Kecamatan Cibatu,"tuturnya.
Saat dikonfirmasi pihak PT. Silver Skyline Indonesia (SSI) belum bisa memberikan komentar terkait dengan polemik pembangunan pabrik sepatu yang diduga proses perizinannya terganjal di Kementrian.
Editor : ii Solihin