GARUT, iNewsGarut.id – Desa Ciudian, Kecamatan Singajaya, kabupaten Garut terdapat kampung kecil yang berada di tengah pesawahan aliran sungai. Kampung ini menyimpan sejarah Islam dan sangat sakral keberadaannya. Kampung ini adalah Kampung Limustilu.
Warga yang mendiami kampung ini awalnya tiga rumah dan kini meluas hinga jadi dua Rukun Tetangga (RT). Konon di Kampung ini dalam satu tahun selalu ada tiga kejadian atau peristiwa.
Salah seorang warga, Soleh (55), ia menyebut dulunya di kampung ini ada tiga ulama sakti dan pesantren yang santrinya datang dari berbagai penjuru daerah seperti jawa.
"Ya dulunya Kampung Limustilu merupakan pesantren, bahkan ada satu ulama yang namanya tersohor, Eyang Wudangi dimana beliau tidak bisa melihat namun beliau mempunyai kelebihan hapal Al-Quran," kata Soleh, Sabtu (6/4/2024).
Bukti sejarah penyebaran islam di Kampung Limustilu ditandai dengan banyak Makam yang namanya asing dan bukan keturunan penduduk sekitar. Mereka merupakan ulama dan santri yang meninggal kala itu dan dimakamkan di Kampung Limustilu ini.
"Di kampung ini ada Makam Eyang Budangi, Eyang Mudangi, Eyang Singabaraya dan banyak lagi makam santri yang dulunya sakit hingga meninggal di makamkan disini," imbuhnya.
Namun ada hal yang ganjil di Kampung Limustilu ini sering di jumpai keanehan yang di setiap tahunnya.
Editor : ii Solihin