Lalu begitu konvoi truk tentara Belanda datang pertempuran pun berlangsung, dan sebuah truk Belanda terjerembab ke dalam selokan beberapa dari mereka gugur tertembak.
Melihat kenyataan tersebut tentara Belanda kemudian meminta bantuan, dan datanglah serangan udara yang menewaskan Atam seorang prajurit dari pasukan benteng yang berhasil mengerahkan pasukan dengan semangatnya di garda terdepan.
Untuk mengenang perjuangan Atam dibangunlah tugu perjuangan Atam. Pada bagian depan monumen terdapat sebuah prasasti yang berbunyi "Jiwa dan Raga kubaktikan ke Pangkuan Ibu Pertiwi. Teruskanlah Kawan. Teruskan Hari Selasa Bulan Sembilan 1947. Pertempuran terjadi pada bulan sembilan 1947 Batalyon XXXI Benteng Resimen Tentara Perjuangan Bersama Rakyat Melawan Tentara Belanda".
Itulah sekilas tentang perjuangan Atam prajurit asal Leuwigoong Garut yang gugur dalam pertempuran agresi militer Belanda pada tahun 1947. Perjuangannya itu diabadikan dalam sebuah tugu perjuangan Atam yang berada di jalan Pasopati, Desa Dungusiku, Kecamatan Leuwigoong, Garut.
Masih banyak lagi pejuang kemerdekaan di Kabupaten Garut yang gugur dalam pertempuran melawan penjajah. Kita akan bahas lagi di artikel selanjutnya.
Editor : ii Solihin