Kemudian, Nandang menuturkan, di tahun 2019 akhir atau awal tahun 2020 usahanya mandek karena diterjang oleh pandemi Covid-19, sehingga tidak bisa ekspor.
Di tahun 2021 pun masih sama tidak bisa melakukan ekspor, ia baru mulai lagi ekspor atau ada permintaan itu pada bulan April tahun 2021 sampai sekarang. Ia menambahkan, untuk permintaan tahun ini banyak sekali untuk ekspor, tapi barangnya belum ada.
"Nah ini rencananya permintaan yang sudah masuk itu dari Arab Saudi, Riyad ya, itu mereka minta 100 ton, kemudian ke Dubai, mereka minta 58 ton kurang lebih sekitar 2 kontener ya, kemudian ke Pakistan itu 50 ton, kemudian ke Italia 150 ton mintanya," sebutnya.
Diakhir pembicaraan, ia menyampaikan, kebanyakan kopi yang dijual yaitu Green Beans, pasarnya memang lebih banyak bisa sampai ke luar kota, seperti Bandung, Jakarta, Palembang, Surabaya, Bali, Mataram, Sidoarjo, Gresik dan yang lainnya.
"Kalau untuk level daerah di kita ya di lokal ini peminatnya mungkin masih kurang, karena mungkin pertama segi harga ya karena harga kopi Green Beans asli itu mahal.
Kedua mungkin mereka membandingkannya dengan produk-produk yang instan dengan kopi instan yang ada di warung, terus yang ketiga yang pasti belum tau kenikmatan minum kopinya itu belum tau," pungkasnya.
Editor : ii Solihin