get app
inews
Aa Text
Read Next : Bersama Cecep Preman Pensiun, Cabup Garut Helmi Serap Aspirasi Warga Pasar Ciawitali

Kurangi AKI/AKB, Pemkab Garut Rencanakan RS Malangbong Dijadikan RS PONEK

Kamis, 07 April 2022 | 11:01 WIB
header img
Lokakarya Kepemimpinan Masa Depan Indonesia Dalam Perencanaan dan Penganggaran Terintegrasi (PPT) Kesehatan Reproduksi (Kespro) yang dilaksanakan di Aula BAPPEDA Garut.

GARUT, iNews.id Guna menekan Angka Kematian Ibu/Angka Kematian Bayi (AKI/AKB) di Kabupaten Garut, Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, menyampaikan, pihaknya memiliki sebuah gagasan yakni dengan berencana menjadikan Rumah Sakit (RS) Malangbong sebagai RS Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di wilayah Garut bagian utara. RS PONEK tersebut merupakan RS rujukan yang nantinya akan memberikan pelayanan 24 jam untuk kedaruratan ibu dan bayi.

Wabup menyatakan, upaya tersebut bisa dilakukan tergantung pada kesiapan dari para dokter spesialis yang ada di RS Malangbong. Apalagi, RS ini baru saja diresmikan beberapa bulan yang lalu.

Hal itu sempat disampaikan Helmi saat ia menjadi pembicara di acara Lokakarya Kepemimpinan Masa Depan Indonesia Dalam Perencaan dan Penganggaran Terintegrasi (PPT) Kesehatan Reproduksi (Kespro), yang dilaksanakan secara daring dan luring di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Garut, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Rabu (6/4/2022).

"Nah mudah-mudahan karena kita kan baru saja kita jalankan yang RS Malangbong ini, nanti tergantung kepada kesiapan dari dokter spesialisnya, kita nanti ke Unpad mencoba cari Dokter Spesialis Obgyn yang bisa standby di sana (RS Malangbong)," kata Helmi saat diwawancarai seusai melaksanakan kegiatannya di Kecamatan Peundeuy, Rabu (6/4/2022).

Kemudian, ia juga mengatakan, bahwa memang pihaknya memiliki kebutuhan atau tugas untuk menyediakan RS yang nyaman bagi masyarakat.

"Ada jaminan dibayar gratis, kemudian ada jaminan ditolong dengan tenaga (kesehatan) yang ramah, yang nyaman gitu ya, karena ada di sebagian masyarakat juga yang menginginkan nggak boleh ada laki-laki kan di situ ya, yang malu gitu, ini juga kita siapkan," tutur Helmi.

Sebelumnya, Bupati Garut, Rudy Gunawan, juga memaparkan hal serupa bahwa pihaknya serius untuk menekan AKI/AKB di wilayahnya. Salah satunya yaitu melalui program yang digagas oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Garut yaitu STOP KABUR alias Strategi Optimalisasi Pencegahan Kawin Anak Bawah Umur.

Tentunya beragam strategi serta langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh Pemkab Garut ini guna mewujudkan target AKI/AKB di tahun 2024 agar bisa berada di angka 147.72.

RS Ponek sendiri di Garut hanya ada satu, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet, yang dimana keberadaanya untuk menyangga rujukan dari 67 puskesmas yang berada di 42 kecamatan/421 desa dan 21 kelurahan, sehingga saat ini perlu ditambah lagi RS daerah khusus persalinan. 

Sementara itu Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Iman Purnama Ridho, ia menerangkan, berdasarkan kasus kematian ibu saat persalinan tertinggi ada di RSUD dr. Slamet Garut, penyebabnya ialah berkaitan dengan 3 T, yakni Terlambat mengambil keputusan, Terlambat rujukan, dan Terlambat pertolongan. 

"Yang dimaksud beliau adalah RS PONEK, yaitu RS rujukan persalinan yang dilengkapi sarana prasarana persalinan serta dokter spesialis, dalam hal ini di Garut masih kurang," tandas Iman.

Salah satu cara untuk menurunkan AKI/AKB di Garut, dikatakan Iman, memang perlu Rumah Sakit Umum (RSU) PONEK, yaitu di wilayah utara (RSU Malangbong), tengah (RSU dr. Slamet) dan selatan (RSU Pameungpeuk) yang statusnya milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut