GARUT, iNews.id – Kendaraan pemudik dari arah Bandung menuju Tasikmalaya mulai melintasi jalur Limbangan, Kabupaten Garut. Jumlah kendaraan pribadi yang bergerak dari arah barat menuju timur dilaporkan mengalami peningkatan.
Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan peningkatan kendaraan tersebut merupakan efek dari imbauan mudik lebih awal. Akibatnya, volume kendaraan pada Senin (25/4/2022) meningkat bila dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
"Imbauan mudik lebih awal, mulai terasa di Garut. Pak Kapolres tadi menyampaikan sudah ada kenaikan 20 persen arus yang melewati wilayah selatan," kata Gatot kepada wartawan.
Meski mengalami peningkatan, kenaikan volume kendaraan yang melintasi wilayah Garut ini belum menyebabkan kepadatan dan kemacetan. "Ini tentunya harus jadi pekerjaan bagi Kapolres dan Forkopimda karena besok sudah mulai dekat lebaran," ujarnya.
Dia berharap masyarakat bisa mudik dengan aman, lancar dan sehat di momen Lebaran 2022 ini. Gatot pun berpesan bagi para pemudik agar tak lupa divaksin sebelum berangkat.
"Jangan sampai saudara di kampung jadi tertular. Begitu pula sebaliknya," ucap Gatot.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Garut AKP Undang Syarif Hidayat mengimbau pemudim untuk tidak melintasi sejumlah jalur rawan bencana dan kecelakaan. Ketiga jalur tersebut adalah Bandung-Garut via Cijapati, Bandung-Garut via Kamojang dan Bandung-Garut via jalur Talegong.
"Tidak disarankan untuk melalui jalur Cijapati, Kamojang dan Talegong di Garut Selatan," kata AKP Undang.
Ia memaparkan, akses via Cijapati tidak direkomendasikan untuk dilalui para pemudik karena kontur jalan yang cukup berbahaya. Di jalan ini, terdapat banyak jalur menanjak dan turunan berbahaya.
"Begitu juga akses Bandung-Garut via Kamojang. Kontur jalan pegunungan yang memiliki banyak tanjakan berbahaya membuat jalur ini rawan kecelakaan. Selain itu, penerangan yang kurang memadai juga membuat pemudik tidak disarankan menggunakan jalan ini saat mudik," ujarnya.
Selain itu, para pemudik juga tidak disarankan untuk mengakses Garut-Bandung via jalur Talegong di Garut Selatan. Alasannya karena jalur ini tidak memiliki penerangan yang cukup baik, serta memiliki track yang cukup berbahaya seperti tikungan tajam dan tanjakan ekstrem, serta berada di kawasan yang rawan bencana longsor di musim hujan.
Editor : ii Solihin