Ia menuturkan, iklim sepak bola yang kondusif di Kabupaten Garut bukan hanya pekerjaan dari PSSI semata, melainkan semua pihak bisa berperan untuk menciptakan iklim yang kondusif.
"Karena dengan iklim sepak bola yang baik dan kondusif, tentunya pembinaan ke depan akan semakin baik, dengan pembinaan yang semakin baik tentunya ke depan akan muncul bibit-bibit baru dari Kabupaten Garut yang bisa mentas di ajang nasional, itulah harapan kami dari PSSI Kabupaten Garut," jelas Amir.
Berkaitan dengan adanya keributan dari salah satu pertandingan yang ada di Liga Desa Tahun 2022 ini, imbuh Amir, pihaknya melalui komite disiplin PSSI langsung mengambil tindakan tegas dengan memberikan sanksi terhadap pelanggaran sesuai status atau peraturan yang ada.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Liga Desa Kabupaten Garut, Wahyudin Somantri menjelaskan, Liga Desa ini diikuti oleh 200 desa dan 18 kelurahan yang tersebar di wilayah Garut, yang dimana sebelum menembus 18 besar ini, pihaknya telah melaksanakan babak kualifikasi yang dimulai dari tanggal 9 Mei 2022 hingga 5 Juni 2022 di 8 zona dengan jumlah pertandingan sebanyak 303 pertandingan.
"Babak penyisihan tiap zona menggunakan sistem setengah kompetisi dengan tiap group berisi 3 tim, dan di babak 16 besar di tingkat kabupaten menggunakan sistem gugur, dan untuk babak 16 tingkat kabupaten dilaksanakan di Stadion Jayaraga," jelasnya.
Editor : ii Solihin