Ia menyebutkan, dalam kegiatan melaksanakan menyiram benda pusaka beranekaragam, ada meriam, pedang, keris, dan lain-lain. Bahkan kalau dihitung di tiap kampung itu ratusan benda pusaka yang ada di masyarakat.
"Alhamdulillah dengan adanya ritual ini dengan bernuansa islami itu dikaitkan dengan 14 Maulid, karena dari awal mula leluhur kita diadakan Maulid Akbar disini jadi mengadakan kepada bulan Maulid ini kenapa benda pusaka ini disiram itu sebetulnya bukan minta kepada benda-benda pusaka atau berziarah ke makam-makan minta ke yang di makam, cuma untuk mengingat perjuangan beliau-beliau," paparnya.
Ia berharap semoga dengan adanya budaya seperti ini, warga masyarakat Desa Dangiang semuanya mendapat berkah, hakikat, dari Allah SWT.
Sementara itu, Kepala Desa Dangiang, Agus, ia mengatakan agenda rutin tahunan setiap 14 Maulid di hari Kamis atau Senin, warga masyarakat di desanya sudah jadi agenda khusus untuk memelihara benda pusaka peninggalan leluhur, karena dianggap bahwa kegiatan ini sangat sakral untuk dipelihara.
"Jenis benda pusaka ada keris, meriam, golok, dan ada juga di tempat-tempat lain di desa kami ada beberapa tempat pusaka cuman yang sangat spesialnya di Rumah Joglo," tandasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait