Setelah masuk ke halaman gedung DPRD semua masa aksi menutup pintu gerbang DPRD dengan harapan tidak ada Pimpinan Dewan dan Anggota Dewan yang keluar gedung DPRD.
Akibat desak-desakan banyak masa aksi yang mengalami pingsan sehingga harus dibawa oleh kepolisian untuk mendapatkan perawatan tim dokkes Polres Garut.
Salah satu peserta Aksi dari Kecamatan Cisompet yang tidak mau disebutkan namanya ini mengatakan aksi ini sebagai bentuk meminta pertanggung jawaban setelah sebelumnya sudah ada penandatangan kesepakatan penambahan kuota.
"Aksi menerobos masuk ke Gedung DPRD ini sebagai bentuk atau ingin kejelasan dari Pemerintah Garut, cape dan tidak bisa berkata-kata lagi setelah seharian berada di depan gedung DPRD,"kata peserta unjuk rasa.
Pantauan di lapangan terlihat plang yang berisi gambar para pimpinan DPRD Kabupaten Garut terlihat rusak dan bergeletakan di tanah serta gerbang masuk DPRD juga rusak karena tidak kuat menahan animo masa yang diperkirakan 2000 lebih orang ini.
Peserta aksi unjuk rasa pun bertahan sampai malam hari, sekira pukul 20.00 WIB terlihat masa masih memadati area halaman Gedung DPRD untuk menunggu keputusan perwakilan mereka yang sedang melakukan audiensi dengan DPRD dan Sekda Kabupaten Garut.
Editor : ii Solihin