"Sosialisasi yang dilakukan tujuannya jelas agar masyarakat cerdas secara rasional dan secara emosional dalam menilai pasangan-pasangan yang akan berkontestasi dalam pilpres 2024 nanti, jadi jangan mudah dipermainkan rasionalitasnya apalagi emosionalitasnya sehingga diharapkan pilpres 2024 berlangsung aman, lancar dan damai tidak diwarnai dengan provokasi, penyebarluasan hoax, ujaran kebencian apalagi fitnah," imbuhnya.
Menurutnya masyarakat dapat secara sederhana menilai semua bakal paslon melalui rekam jejak kinerjanya masing-masing yang ditunjukkan dengan kepuasan masyarakat dan juga kepuasan Negara yang diwakili pejabat yang lebih tinggi. Misalnya untuk Ganjar yang sudah dipilih 2 kali oleh masyarakat sebagai Gubernur menunjukkan kepuasaan masyarakat yang dipimpinnya sehingga dalam penilaian bisa diberi nilai 100 untuk hal ini, sedangkan yang terpilih baru 1 kali bisa diberi nilai 50 dan yang belum pernah terpilih dinilai 0. Kemudian untuk yang pernah ditunjuk Negara sebagai pejabat Negara dan tuntas dalam jabatannya atau tidak pernah sampai diberhentikan bisa diberi nilai 100 seperti halnya Mahfud MD yang tidak pernah diberhentikan dari jabatannya baik sebagai Menteri Pertahanan, sebagai Ketua MK dan sebagai Menteri Koordinator Bidang Polhukam.
"Sedangkan yang pernah diberhentikan atau direshuffle diberi nilai 0, dan untuk yang belum pernah mendapat penunjukan dari Negara bisa diberi angka 40. Kemudian, untuk pengalaman bidang pekerjaan di bidang eksekutif, legislatif dan yudikatif, maka Mahfud bisa diberi nilai 100 karena lengkap semuanya pernah dijalani, untuk Ganjar bisa diberi nilai 70 karena pernah di legislatif dan eksekutif, sedangkan yang berpengalaman di satu bidang saja bisa diberi nilai 40. Dengan memberikan penilaian yang secara umum masyarakat mengetahuinya dan ditunjukkan secara terukur dalam angka-angka maka masyarakat akan lebih mudah memberikan penilaian faktual dari sisi rekam jejak kinerja yang sudah dibuktikan, bukan hanya sekedar dari janji program kerja yang belum terbukti," pungkasnya.
Salah seorang warga Desa Sancang, Toleng, mengungkapkan bahwa selama ini dia hanya pernah mendengar saja nama Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai salah satu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, namun tidak mengetahui rekam jejak kinerja keduanya.
"Melalui sosialisasi yang dilakukan AIS-GP ini dirinya mengaku menjadi mengetahui kinerja dan lebih mengenal sosok keduanya sehingga berkeyakinan bahwa keduanya merupakan pasangan yang paling pantas untuk memimpin bangsa dan Negara ini untuk melanjutkan kepemimpinan yang sekarang," ujarnya.
Senda dengan Dewi, ia pun mengatakan, belum begitu mengenal sosok Ganjar Pranowo dengan menyebutnya sebagai calon DPR. Namun setelah dijelaskan mengenai sosok Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden, Dewi berharap Ganjar menjadi pemimpin yang adil.
"Berharap menjadi pemimpin dan ketika terpilih nanti sebagai presiden dapat menjadi pembimbing serta panutan masyarakat kecil," harapnya.
Editor : ii Solihin