"Hari ini mungkin ini kita untuk membantu mereka, karena kompor ini nanti asapnya tidak terlalu banyak, tidak seperti kompor yang pakai gas, jadi paling tidak kita membantu menjaga kesehatan para pembatik, karena bayangkan ruang kecil mereka beramai-ramai membatik dengan uap itu sangat berbahaya," papar Diah.
Kemudian, ia juga berharap melalui pemberian bantuan kompor listrik bagi pembatik ini, semoga bisa meningkatkan minat masyarakat untuk belajar dan melestarikan batik Garut.
Terlebih, ia menilai bahwa batik Garut memiliki kekhasan serta kualitas yang sangat bagus.
"Kita harap bisa meduniakan batik Garut, nah ini lah kita, mudah-mudahan batik Garut lebih terkenal kembali bangkit lah seperti itu," harapnya.
Sementara itu, salah satu penerima bantuan kompor listrik, pembatik asal Kampung Sanding, sodari Sariah (83), ia mengucapkan rasa terima kasih kepada Dekranasda Garut yang telah memberikan bantuan kompor listrik bagi dirinya. Ia menambahkan, akibat pandemi Covid-19, penjualan dan peminat batiknya kian sepi.
Editor : ii Solihin