Tangis Bahagia Ela
Di lain kasus, Enjang Tedi terlibat aktif dalam menangani masalah yang dihadapi Ela Lastari, warga Kecamatan Tarogong Kaler, Garut. Alih-alih mendapatkan pekerjaan yang nyaman dengan gaji lumayan, Ela malah mendapat perlakuan kasar dari majikannya di Arab Saudi.
Ia disekap selama hampir empat bulan. Gajinya pun tidak dibayar. Ela memutuskan kabur dari rumah majikannya. Namun, hal itu membuat komunikasi dengan keluarga di Indonesia terputus. Ela hilang kontak. Keluarga panik.
Kabar itu sampai ke telinga Enjang Tedi, anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) asal Garut ini bergerak cepat dengan mendatangi keluarga Ela untuk mengumpulkan data dan informasi lebih lengkap.
Berkat keseriusan dan kerja sama apik semua pihak, keberadaan Ela diketahui dan bisa diterbangkan pulang ke Indonesia. Tangis Ela pun pecah saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Ahad, 13 Agustus 2023. Ia tak menyangka bisa menginjakkan kembali kakinya di Tanah Air.
Keberhasilan Enjang Tedi dalam melacak dan memulangkan Ela ke Indonesia menambah rapor baik dirinya sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Ia berhasil melakoni tugasnya terkait ketenagakerjaan dan perlindungan pekerja migran Indonesia.
Buat Aldi Penyandang Disabilitas Mandiri
Sebagai mantan aktivis mahasiswa yang turut mendirikan Partai Amanat Nasional di Jawa Barat, Enjang Tedi termasuk pribadi yang tidak betah diam. Ia kerap bergerak aktif dan selalu semangat dalam memperjuangkan hak masyarakat.
Langkahnya pun tidak tebang pilih. Selama itu merupakan kebutuhan warga yang mesti diperjuangkan, ia bergerak cepat memberi solusi. Seperti yang ia tunjukkan kepada Aldi, warga Malangbong.
Anak berusia 12 tahun itu merupakan yatim penyandang disabilitas. Setelah ditinggal mati orang tuanya, keseharian Aldi ditemani kedua kakaknya, Ayu (23) dan Agung (18).
Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, mereka mengandalkan Ayu yang bekerja sebagai buruh di pabrik sepatu. Sebagiannya lagi ada warga yang memberi bantuan. Sementara Agung yang baru lulus Madrasah Aliyah bertugas mengasuh Aldi. Kehidupan mereka bertiga jauh dari layak.
Kabar itu pun sampai ke telinga Enjang Tedi. Ia lantas berkoordinasi dengan Dinas Sosial Jawa Barat, sehingga Aldi bisa tinggal di Griya Harapan Difabel. Di sana Aldi mendapatkan perawatan dan pendampingan, sehingga kelak bisa hidup mandiri.
“Ini bukan maksud untuk menjauhkan Aldi dari kedua kakaknya, tapi merupakan solusi agar mereka bisa fokus bekerja atau melanjutkan sekolah, dan Aldi pun mendapatkan pendampingan yang lebih baik, sehingga ia punya kemampuan hidup mandiri,” papar Enjang.
Editor : ii Solihin