"Hal ini ditujukan agar adanya kaderisasi Ahlussunnah Waljama’ah An-Nahdliyyah, terbentuknya peserta didik yang berpahamkan islam toleran, menjunjung tinggi moderasi dalam beragama dengan tetap menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air Indonesia," jelasnya.
Dalam acara ini, adapun pembagian santunan kepada sejumlah masyarakat lansia dan anak yatim. Hal tersebut sangat diapresiasi oleh tokoh agama yang hadir, salah satunya yaitu Ketua MUI Kecamatan Cisurupan. Ia mengharapkan agar kegiatan seperti ini dapat berdampak positif bagi seluruh warga masyarakat yang ada di Cisurupan.
"Saya selaku Ketua MUI Kecamatan Cisurupan merasa bangga dengan Muslimat NU Kecamatan Cisurupan yang melaksanakan kegiatan ini dengan begitu meriah. Semoga saja kegiatan ini bermanfaat terutama didalam peningkatan peran Muslimat dalam berorganisasi untuk memperkuat ajaran akidah Ahlussunnah Waljama’ah An-Nahdliyyah. Kegiatan ini sangat baik, karena bukan hanya diisi dengan pengajian tetapi juga ada santunan untuk anak yatim dan juga para lansia," tuturnya.
Kemudian, ia juga menyampaikan amanat kepada anggota Muslimat NU benar-benar mencintai dan bangga dengan organisasi Muslimat NU. Namun tetap tidak menganggap musuh terhadap mereka dari organisasi lain. Sikap tasamuh dalam berorganisasi mesti tetap dijaga, sehingga menciptakan nuansa damai, tentram, saling menghargai satu sama lain, tidak ada saling menyalahkan terhadap kelompok atau organisasi lain yang berbeda.
"Kita harus memiliki semangat menghormati perbedaan atau Ruuhu at-Ta’addudiyyah untuk menciptakan kehidupan yang harmonis antar sesama umat islam," kata Kyai Cecep.
Editor : ii Solihin